Kecemasan ketika terpisah dari orang tua atau pengasuh, yang dikenal sebagai separation anxiety, adalah hal yang umum terjadi pada anak usia 3-4 tahun. Pada usia ini, anak-anak mulai menyadari kemandirian tetapi tetap merasa sangat terikat pada orang tua sebagai sumber keamanan. Saat mereka harus berpisah, seperti saat ditinggalkan di sekolah atau tempat penitipan, perasaan cemas sering muncul karena mereka belum sepenuhnya memahami bahwa orang tua akan kembali. Reaksi kecemasan ini bisa terlihat dari tangisan, perilaku clingy, atau bahkan tantrum (Bowlby, 1988).
Berikut adalah solusi untuk mengatasi kecemasan anak saat terpisah dari Orang Tua:
a. Latih dengan Perpisahan Bertahap
Mulailah dengan perpisahan dalam waktu yang singkat dan bertahap. Misalnya, tinggalkan anak dalam waktu 5-10 menit dengan pengasuh atau guru yang mereka kenal baik, lalu tingkatkan durasi perpisahan secara bertahap. Dengan cara ini, anak belajar menyesuaikan diri secara bertahap tanpa merasa ditinggalkan terlalu lama.
b. Gunakan Ritual Perpisahan yang Konsisten
Ciptakan ritual perpisahan singkat tetapi menenangkan, seperti pelukan atau ucapan khusus ("Ibu akan kembali sehabis kamu bermain dan makan"). Ritual yang konsisten dapat memberikan anak kepastian bahwa mereka akan kembali bertemu orang tua setelah waktu tertentu, yang bisa membantu menurunkan kecemasan (Bernard-Bonnin, 2004).
c. Berikan Objek Transisi
Tawarkan anak benda yang membuat mereka merasa dekat dengan orang tua, seperti mainan favorit, selimut, atau bahkan foto keluarga. Objek transisi ini dapat memberikan rasa aman dan kenyamanan saat mereka terpisah dari orang tua.
d. Tinggalkan dengan Guru atau Pengasuh yang Dikenal
Pastikan anak ditinggalkan dalam pengawasan orang dewasa yang sudah dikenal dan dipercaya. Orang tua dapat meluangkan waktu untuk mengenalkan anak pada guru atau pengasuh baru, sehingga mereka merasa lebih nyaman dan aman bersama orang tersebut.
e. Hindari Menunda Perpisahan
Memperpanjang perpisahan atau terlihat ragu-ragu justru bisa meningkatkan kecemasan anak. Lakukan perpisahan dengan singkat dan penuh keyakinan, sehingga anak tidak merasa adanya ketegangan atau rasa tidak pasti dari orang tua.
f. Berikan Penjelasan Sederhana tentang Kepulangan
Sampaikan kapan orang tua akan kembali dalam istilah yang mudah dipahami anak. Misalnya, "Ibu akan kembali setelah kamu tidur siang," atau "Ayah akan menjemput kamu setelah selesai bermain." Ini membantu anak memahami konsep waktu dengan cara yang konkret.
g. Dorong dan Pujilah Kemampuan Mandiri Anak
Pujilah setiap kali anak berhasil mengatasi kecemasan dan berani ditinggal. Misalnya, "Kamu hebat karena sudah berani bermain sendiri tanpa ibu." Pujian ini memperkuat kepercayaan diri anak dan membuatnya merasa mampu menghadapi perpisahan.
h. Jaga Suasana Hati Positif Orang Tua
Anak sangat peka terhadap suasana hati orang tua. Jika orang tua terlihat tenang dan bahagia saat berpisah, anak akan merasa lebih nyaman. Sebaliknya, kecemasan atau kesedihan dari orang tua dapat memengaruhi anak dan memperparah rasa takut mereka.
i. Gunakan Waktu Bersama dengan Berkualitas
Pastikan waktu bersama anak diisi dengan momen yang penuh kasih sayang dan perhatian. Ketika anak merasa terpenuhi kebutuhan emosinya, mereka akan lebih percaya diri dan nyaman meskipun orang tua harus pergi sementara.