Anak usia 3-4 tahun berada di fase perkembangan sosial di mana mereka cenderung meniru perilaku orang-orang di sekitarnya, baik positif maupun negatif. Anak-anak belajar banyak melalui pengamatan dan peniruan, karena mereka belum sepenuhnya memahami konsekuensi dari setiap tindakan. Jika mereka melihat perilaku negatif seperti marah-marah, bicara kasar, atau perilaku yang tidak sopan, mereka mungkin menirunya karena rasa ingin tahu atau karena melihatnya sebagai cara berekspresi (Bandura, 1977). Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk memberikan contoh positif dan membantu anak memahami mana yang baik dan mana yang tidak.
Berikut solusi mengatasi perilaku meniru perilaku negatif pada anak usia 3-4 tahun:
a. Jadilah Model Perilaku Positif
Anak-anak belajar dari melihat orang dewasa di sekitarnya. Sebagai orang tua atau guru, jadilah model perilaku yang Anda ingin anak tiru. Jika Anda ingin anak bersikap sopan dan berbicara lembut, praktikkan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang konsisten dari orang dewasa sangat berpengaruh pada perilaku anak.
b. Berikan Penjelasan Sederhana Mengenai Perilaku yang Tidak Baik
Saat anak meniru perilaku negatif, seperti berbicara kasar atau marah berlebihan, beri tahu mereka bahwa perilaku tersebut tidak baik. Jelaskan dengan bahasa yang sederhana, misalnya, “Kata-kata itu tidak baik untuk diucapkan, yuk kita bicara dengan cara yang baik.” Dengan penjelasan yang jelas, anak akan memahami batasan dan belajar bahwa perilaku tertentu tidak bisa diterima.
c. Ajarkan Perilaku Alternatif yang Positif
Setelah menjelaskan perilaku negatif, berikan anak contoh perilaku yang baik sebagai gantinya. Misalnya, jika anak sering marah-marah, ajarkan cara mengungkapkan perasaan dengan kata-kata yang sopan, seperti, “Aku merasa marah karena….” Dengan begitu, anak akan belajar cara yang lebih baik untuk mengekspresikan diri mereka.
d. Beri Pujian saat Anak Menunjukkan Perilaku Positif
Ketika anak menunjukkan perilaku yang baik, beri pujian yang spesifik, misalnya, “Kamu hebat karena sudah berbicara dengan sopan!” Penguatan positif ini mendorong anak untuk lebih sering meniru perilaku yang baik. Pujian yang konsisten juga membantu anak memahami bahwa perilaku positif lebih diterima dan dihargai.
e. Batasi Paparan Terhadap Perilaku Negatif
Anak-anak mudah meniru apa yang mereka lihat dan dengar. Sebisa mungkin, hindari situasi atau lingkungan yang memperlihatkan perilaku negatif, termasuk di media seperti televisi atau internet. Pilih tontonan yang sesuai usia dan mengandung pesan-pesan yang baik agar anak tidak terpapar perilaku yang tidak pantas.
f. Bicarakan Konsekuensi dari Perilaku Negatif dengan Cerita atau Permainan
Gunakan cerita atau permainan peran untuk menjelaskan konsekuensi dari perilaku negatif. Misalnya, buat cerita tentang anak yang marah-marah dan bagaimana itu memengaruhi perasaannya serta perasaan teman-temannya. Cerita atau permainan membantu anak memahami dampak perilaku mereka dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah dimengerti.
g. Berikan Kesempatan bagi Anak untuk Mengalami Pilihan Sendiri dengan Pengarahan
Jika anak ingin mencoba perilaku tertentu yang mereka lihat, beri pengarahan dan ajak diskusi, misalnya, “Kamu ingin marah karena merasa kesal, ya? Yuk, kita coba dengan cara lain.” Dengan memberi ruang untuk mendiskusikan keinginan mereka, anak belajar bahwa setiap perilaku memiliki pilihan dan konsekuensinya.
h. Tetapkan Aturan yang Konsisten Mengenai Perilaku
Anak-anak perlu memahami bahwa ada aturan yang berlaku di rumah dan di sekolah. Misalnya, tetapkan aturan bahwa kata-kata kasar atau tindakan yang tidak sopan tidak diperbolehkan. Konsistensi dalam penerapan aturan membantu anak memahami batasan dan menumbuhkan disiplin diri.
i. Latih Keterampilan Sosial Anak melalui Interaksi Positif
Ajak anak untuk berinteraksi dengan teman-teman dalam permainan yang melibatkan kerja sama dan sikap saling menghargai. Keterampilan sosial seperti berbagi, bergiliran, dan berbicara sopan akan membantu mereka belajar perilaku positif dalam berinteraksi dengan orang lain.
j. Diskusikan dengan Anak Mengapa Perilaku Baik Itu Penting
Jelaskan pada anak bahwa perilaku baik membantu mereka menjadi teman yang baik, disukai oleh orang lain, dan membuat mereka merasa senang. Gunakan bahasa yang sederhana agar anak memahami mengapa berperilaku baik itu penting.
Dengan bimbingan yang konsisten, teladan yang baik, dan lingkungan yang mendukung, anak usia 3-4 tahun akan belajar untuk membedakan antara perilaku baik dan buruk serta lebih cenderung meniru perilaku positif.